1. Mary Cassatt
Nama lengkapnya Mary Stevenson Cassatt, ia lahir di Pennsylvania,
Amerika Serikat pada 22 Mei 1844 dan wafat di Beaufresne, Prancis pada
14 Juni 1926. Mary terkenal sebagai pelukis dan pembuat sketsa, sponsor
dan promotor seni impresionis.
Mary Cassatt adalah seorang pelukis Amerika terpenting. Ia bukan
sepenuhnya seorang pelukis impresionis, namun lukisan-lukisannya yang
muncul belakangan secara jelas menunjukkan bahwa ia memahami pentingnya
penggunaan garis, gambar, dan warna. Ia ikut mempengaruhi penyebaran
impresionisme di Amerika, memberi saran kepada orang kaya untuk memberi
lukisan bermutu yang sekarang ini banyak terpajang di Metropolitan
Museum of Art, New York.
Mary pernah ditugasi membuat lukisan dinding dengan ukuran 19 X 4 m untuk Women’s Building pada World’s Columbia Exposition
di Chicago pada tahun 1893. Ketika bangunan itu diruntuhkan, lukisan
dinding yang diberi judul Modern Woman itu hilang meskipun sebagian
kepingan lukisan di atas semen masih tersisa.
Meskipun tidak pernah menikah namun Mery senang dengan anak-anak dan ia mengasuh banyak keponakan dan anak-anak para sahabatnya.
Mery tidak suka dengan para artis modern seperti Matisse dan Picasso yang karya lukisannya dianggapnya “mengerikan”.
Lukisan Mary Cassatt banyak bertema tentang ibu dan anak. Lukisan Mary Cassatt yang terkenal antara lain A Woman in Black at Opera, Young Woman Sewing in The garden (1886), The Letter, Woman Bathing, dan The Coiffure.
2. Tjut Nja’ Dien
Tjut Nja’ Dien lahir di Lampadang, Aceh pada tahun 1848 dan wafat di
Sumedang, Jawa Barat pada 8 November 1908. Ia terkenal sebagai Pahlawan
Kemerdekaan, panglima perang dan pemimpin besar Aceh.
Tjut Nja’ Dien dikisahkan sebagai perempuan berhati keras. Ketika
ayah dan kedua suaminya tewas dalam perang, ia menolak menangis dan
melarang keluarganya bersedih. Ketika tahlil masih berlangsung ketika
Teuku Umar suaminya gugur, ia mengemasi rencong dan senjata-senjatanya.
Malam itu juga ia meninggalkan rumah untuk memimpin pasukan menggantikan
suaminya.
Ketabahan Tjut Nja’ Dien luar biasa. Dalam usia lanjut, lumpuh, buta,
dan kelaparan ia terus berperang. Ketika dikepung, ia menyabetkan
rencong ke kanan-kiri dan memaki tentara Belanda agar menembaknya. Ia
diusung tanpa dilucuti karena tidak ada tentara Belanda yang berani
mendekatinya. Sejumlah bilah panjang bambu disusun guna mengusungnya dan
tidak terlalu dekat dengan pengusungnya. Rencongnya baru dapat diambil
setelah ia dibiarkan selama sekian jam hingga jatuh tertidur karena
kelelahan. Kisah Tjut Nja’ Dien ini juga difilmkan dengan bintang
Christine Hakim menjadi salah satu film terbaik sepanjang masa.
3. Marie Curie
Nama aslinya Marya Sklodowska, ia lahir di Warsawa, Polandia pada 7
November 1867 dan wafat di Sallances Haute Savoie, Prancis pada 4 Juli
1934 karena penyakit leukimia yang diderita akibat paparan radioaktif
tingkat tinggi selama menekuni risetnya. Ia terkenal sebagai pemenang
Hadiah Nobel berkat menemukan Radium dan pencipta teknologi aplikasi
Sinar-X.
Penemuan Radium oleh Marie Curie membantu merevolusionalisasikan
bidang pengobatan. Ia adalah perempuan pertama yang memenangkan Hadiah
Nobel, orang pertama yang memenangkannya hingga dua kali. Sampai
sekarang ia adalah satu-satunya perempuan yang memenangkan Nobel dalam
dua kategori sekaligus.
Anak perempuan tertua Marie, Irene Joliot-Curie, juga ahli fisika.
Pada tahun 1955, ia dan suaminya Pierre Curie memenagkan Hadiah Nobel
untuk kimia atas karya mereka mensintesisasikan elemen-elemen baru
kimia.
Wajah Marie muncul di berbagai uang logam dan kertas mata uang
Prancis selama bertahun-tahun. Elemen 96 (Cm, Curium) dinamakan demikian
guna menghormati Marie dan Pierre Curie.
4. Helena Rubinstein
Helena Rubinstein, Putri Gurieli lahir di Krakow, Polandia pada 25
Desember 1870 dan wafat di New York, Amerika Serikat pada 1 April 1965.
Helena terkenal sebagai ahli kosmetik, eksekutif bisnis, dan
filantropis.
Helena Rubinstein mendirikan kerajaan kosmetik global yang
menjadikannya salah seorang perempuan terkaya di dunia. Ia lantas
memanfaatkan hartanya yang melimpah untuk mendirikan yayasan guna
mendukung pendidikan, kesehatan, seni, dan berbagai program pelayanan
masyarakat, khususnya untuk perempuan dan anak-anak di Amerika Serikat.
Helena mendorong kaum perempuan untuk selalu memperbaiki kesehatan
fisik mereka selain penampilan. Ia membujuk kaum perempuan di mana-mana
untuk tidak merokok dan mengkonsumsi minuman keras, mau berolah raga,
dan menjalani diet yang sehat dan seimbang.
5. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini atau yang sering disebur RA. Kartini lahir di
Jepara, Jawa Tengah pada 21 April 1879 dan wafat di Rembang, Jawa Tengah
pada 17 September 1904. Kartini terkenal sebagai tokoh feminis dan
pendidikan serta simbol emansipasi perempuan Indonesia.
Kartini adalah putri RM Sosroningrat, wedana di Mayong yang
kemudian dipromosikan menjadi bupati Jepara. Ibu kandungnya Nyi
Ngasirah, seorang selir. Kartini sangat tidak nyaman memanggil ibunya
sendiri dengan sebutan “Mbok” dan ia harus berperilaku sebagai majikan.
Tradisi mewajibkannya memanggil ibu kepada istri utama ayahnya, Raden
Adjeng Woerjan, wanita bangsawan keturunan langsung raja-raja Madura
yang ayahnya adalah bupati Jepara yang digantikan suaminya. Sedangkan
ibu kandungnya malah berstatus sebagai pengasuh atau pelayannya. Kartini
adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara dari satu ayah dan beberapa ibu.
Dari latar belakang keluarganya, Kartini sesungguhnya hidup serba
mapan. Semua momentum penting dalam hidupnya, mulai dari bersekolah,
menikah, punya anak, pemilihan kegiatan selama muda dan sesudah berumah
tangga, semuanya sudah diatur. Mungkin karena kemapanan itu ia merasa
terbelenggu. Meskipun ia tidak berdaya melepas belenggu secara fisik,
namun pemikirannya sangat merdeka dan menjelajah ke berbagai hal,
termasuk perlunya perbaikan nasib kaum Bumiputera alias rakyat jajahan,
khususnya kaum perempuan.
Sebelum dominasi kaum lelaki dan penjajahan Belanda, hal pertama yang
dibencinya adalah feodalisme, meskipun ia sendiri seorang bangsawan.
Tradisi feodal mengharuskan Kartini harus bicara dengan bahasa ngoko (bahasa Jawa kasar) kepada ibu kandungnya yang bukan bangsawan, dan sebaliknya ibunya harus menggunakan kromo inggil (bahasa Jawa halus) kepada anak yang dilahirkan dari rahimnya sendiri.
Surat-surat Kartini kepada J.H. Abendanon dan istrinya, Rosa dibukukan dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
6. Helen Keller
Nama lengkap wanita ini adalah Helena Adams Keller. Ia lahir di
Tuscumbia, Alabama, AS pad 27 Juni 1880 dan wafat di Westport,
Connecticut pada 1 Juni 1968. Helena terkenal sebagai tokoh
internasional bagi kaum tunanetra dan tunarungu serta kaum penyandang
cacat.
Helena Keller menjadi buta dan tuli pada usia 19 bulan setelah jatuh
sakit keras. Para dokter kini menduga penyakit yang diderita Helen
adalah scarlet, meningitis atau rubela (campak). Namun anak yang tabah
dan selalu ingin tahu ini belajar berkomunikasi dengan jari-jari
tangannya. Ia membaca huruf Braille dan berusaha bicara keras-keras. Ia
berjuang mengatasi cacat fisiknya sedemikian rupa sehingga akhirnya ia
mampu lulus sarjana dari sebuah perguruan tinggi terkemuka di Amerika
Serikat.
Sepanjang hidupnya Helen berusaha berkampanye secara internasional
guna memperbaiki fasilitas umum para penyandang tunanetra dan tunarungu.
Helen membuat dua film tentang kehidupannya sendiri. Pertama adalah Deliverance tahun 1919 dan yang kedua adalah Hellen Keller in Her Story dan berhasil memenangkan piala Oscar pada tahun 1955.
Helen sangat senang menulis tentang komunisme setelah terjadinya
Revolusi Rusia 1917 dan simpatinya terhadap kaum komunis itu bahkan
sempat diselidik oleh FBI.
7. Eva Peron
Nama lengkap wanita ini adalah Maria Eva Duarte dan sering dipanggil
Evita atau Eva. Evita lahir di Los Todos, Argentina pada 7 Mei 1919 dan
wafat di Buenos Aires, Argentina pada 26 Juni 1952.
Eva Peron, istri kedua Presiden Argentina Juan Peron, dibenci
sekaligus dipuja di sepanjang hidupnya. Ia adalah pembela rakyat miskin
di negaranya. Kecantikan dan dedikasinya menumbuhkan kekaguman dari
seluruh dunia. Kematiannya yang tragis di usia muda mengukuhkannya
sebagai salah satu ikon perempuan di abad kedua puluh.
Banyak hal di masa lalu Eva yang tidak diketahui publik. Salah
satunya, ketika Eva berusia 15 tahun, seorang penyanyi tango bernama
Agustin Magaldi membujuk ibunya agar mengijinkan Eva pergi bersamanya ke
Buenos Aires. Eva pun pergi, namun empat tahun kehidupan di sana adalah
masa sulit baginya. Ia sangat cantik, tetapi sangat kurus dan tidak
sehat. Hal ini menyulitkannya memperoleh banyak peran. Namun setelah
menjalani profesi sebagai model dan mendapat peran-peran kecil dalam
drama dan film, pada tahun 1939 dalam usia 20 tahun Eva memperoleh peran
penting dalam sebuah opera sabun radio. Ia pun menjadi aktris radio
yang populer dan membintangi banyak drama. Pada tahun 1943, ia
membintangi drama seri tentang kehidupan tokoh-tokoh penting perempuan
dunia di Radio Belgrano. Dalam drama ini ia memerankan Elizabeth I dari
Inggris dan Catherine Agung.
Eva meninggal karena kanker rahim. Evita, sebuah drama musikal karya
Andrew Lloyd Webber yang didasarkan atas kehidupan Eva Peron meraih
sukses besar di London dan New York. Drama ini diangkat menjadi film
yang dibintangi Madonna.
8. Benazir Bhutto
Wanita ini mempunyai nama lengkap Mohtarma Benazir Bhutto. Ia lahir di
Karachi, Pakistan pada 21 Juni 1953 dan wafat di Rawalpindhi, Pakistan
pada 27 Desember 2007. Benazir terkenal sebagai perempuan pertama yang
memimpin negara Islam di era modern.
Selama pemerintahan Benazir, ia berusaha memperbaiki nasib perempuan
dan lapisan penduduk termiskin di Pakistan. Ia adalah sosok perempuan
yang penuh dengan keberanian dan keyakinan, dan sejak 1999 terpaksa
hidup di pengasingan setelah pemerintahannya dijatuhkan atas tuduhan
korupsi. Dalam banyak hal ia mengikuti jejak ayahnya, bukan hanya dengan
menjadi menteri Pakistan, tapi juga tewas sebagai mahatir.
Ketika kaum Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan pada tahun
1996, pemerintahan Benazir adalah satu dari tiga pemerintahan yang
mengakuinya. Benazir juga mengutuk teroris 11 September di As dan
menyatakannya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
9. Diana, Putri Wales
Wanita ini bernama lengkap Lady Diana Frances Spencer. Diana lahir di
Sandringham, Inggris pada 1 Juli 1961 dan wafat di Paris, Prancis pada
31 Agustus 1997 pada sebuah kecelakaan mobil yang ditumpanginya di jalan
lorong bawah tanah dekat Sungai Saine di Paris, Prancis.
Diana, Putri Wales, adalah sosok glamor, dekat, dan dikagumi di
seluruh dunia berkat peran aktifnya dalam berbagai masalah dunia seperti
AIDS dan penghapusan ranjau darat. Selama tahun-tahun terakhir
hidupnya, ia adalah perempuan paling terkenal dan paling banyak difoto
de seluruh dunia.
Gelar “Putri Diana” sering digunakan secara keliru oleh publik dan
mediansetelah Diana menikah. Gelar tersebut hanya tepat jika ia terlahir
sebagai putri. Namun ia tidak lahir sebagai putri, dan gelar resminya
adalah “Putri Wales” dalam kedudukannya sebagai istri putra mahkota
Inggris Raya. Setelah bercerai dengan Pangeran Charles pada 28 Agustus
1996, secara terbatas ia masih memiliki gelar itu sebagai ibu kandung
calon raja Inggris.
10. Oprah Winfrey
Wanita ini bernama Oprah Gail Winfrey. Oprah lahir di Kosciusko,
Mississippi pada 29 Januari 1954. Nama aslinya adalah Orpah, namun
karena keluarga dan teman-temannya selalu terbalik dalam menempatkan
huruf “p” dan “r” sehingga keliru menuliskan namanya menjadi Oprah. Ia
terkenal sebagai presenter televisi, aktris, dan produser.
Oprah Winfrey tumbuh sebagai anak yang sangat miskin di Mississippi.
Sekarang ia adalah pengusaha media yang mengelola sebuah acara televisi
yang disaksikan oleh jutaan pemirsa di lebih dari 100 negara. Ia adalah
perempuan pertama di dunia yang memiliki dan memproduksi acara talk show
dan ia juga perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjadi seorang
miliarder.
Acara talk show The Oprah Winfrey Show setiap minggunya diperkirakan
disaksikan oleh sekitar 30 juta pemirsa di Amerika Serikat saja dan
disiarkan secara internasional di 111 negara, termasuk di Indonesia
melalui stasiun Metro TV.
Oprah tergolong sebagai salah seorang dari 100 orang paling
berpengaruh di dunia menurut versi majalah Time. Ia juga telah hidup
bersama dengan pengusaha Steadman Graham selama lebih dari 20 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar